Malam
minggu bagi para remaja zaman sekarang adalah waktu yang ditunggu-tunggu. Bukan
hanya sebagai waktu luang untuk melepaskan penat setelah seminggu bergulat
dengan pelajaran, namun bagi sebagian remaja, malam minggu identik dengan
tradisi hura-hura dan wakuncar (waktu kunjung pacar). Kegiatan ini mulai marak
seiring dengan masuknya budaya barat yang lebih ‘membebaskan’ hubungan antara
laki-;laki dan perempuan. Banyak remaja yang memanfaatkan waktu malam minggu
atau malam ahad mereka untuk berhura-hura dan juga untuk ,wakuncar’(waktu
kunjung pacar).
Seolah-olah sudah menjadi tradisi, bagi remaja yang tidak melakukan tradisi ini yakni pacaran dan hura-hura, dianggap kuper atau tidak gaul. Padahal kegiatan yang demikian itu jika dilihat dari segi manfaat lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya.. Bagi remaja Islam, kegiatan malam minggu hendaknya tidaklah demikian, karena remaja Islam sejati tidak akan mengikuti budaya orang-orang kafir.
Seolah-olah sudah menjadi tradisi, bagi remaja yang tidak melakukan tradisi ini yakni pacaran dan hura-hura, dianggap kuper atau tidak gaul. Padahal kegiatan yang demikian itu jika dilihat dari segi manfaat lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya.. Bagi remaja Islam, kegiatan malam minggu hendaknya tidaklah demikian, karena remaja Islam sejati tidak akan mengikuti budaya orang-orang kafir.
Hura-hura
dan wakuncar di malam minggu yang dilakukan remaja seperti jalan-jalan di mall,
nonton film di bioskop, makan malam diluar menjadi agenda sebagian remaja yang
terpengaruh oleh tradisi budaya barat. Mudharatnya kegiatan tersebut banyak
sekali seperti pemborosan, berkhalwat dengan non muhrim, hingga dosa besar
mendekati zina. Tidak ada manfaat yang dapat diambil dari kegiatan hura-hura
dan wakuncar yang kini sering dilakukan oleh sebagian remaja. Sebagai remaja
Islam, tentu harus berbeda dengan mereka yang melakukan kegiatan mubazir
seperti di atas. Meski gejolak darah muda dalam diri seorang remaja mulai
memanas, sehingga banyak alasan pembenaran yang dikemukakan seperti untuk
semangat belajar, untuk belajar mengenal lawan jenis, untuk refreshing , karena
cinta/sayang, dan lain-lain, alasan pembenaran kegiatan tersebut tentulah tidak
tepat dengan syariah agama Islam. Islam adalah agama keselamatan bagi umat
manusia, karenanya para remaja Islam tentu harus mengikuti syariah agama agar
bisa selamat di dunia dan di akherat.
Sebuah
perenungan yang patut direnungkan melalui akibat-akibat tradisi malam mingguan
yang sudah berlangsung selama berpuluh tahun ini Pertama, berapa banyak remaja
menikah di usia dini akibat hamil di luar nikah, berapa banyak kasus perkosaan
yang terjadi tiap tahun, berapa banyak bayi-bayi tak berdosa yang tak memiliki
bapak atau pun mati mengenaskan di tempat sampah?, berapa banyak remaja yang
kini berani beradegan mesum dan kemudian dipublikasikan?Jika jawabannya banyak,
maka masihkah pantas tradisi seperti ini tetap dipertahankan di kalangan
remaja?Jika mudharat yang dibawa tradisi malam mingguan seperti di atas
ternyata terbukti sangat banyak dan tentu membahayakan masa depan para remaja,
sanggupkah para remaja sekarang merubahnya? Bagi para remaja Islam sejati,
kenyataan ini seharusnya menjadikannya sanggup menjadi pelopor perubahan itu
dengan membangun aqidah dan akhlaq Islamiyah yang kuat dan mengaplikasikannya
dalam kebiasaan hidup sehari-hari.
Malam
minggu/ahad dan hari ahad hendaknya dijadikan sebagai waktu yang lebih
bermanfaat dan lebih produktif. Zaman yang semakin sulit seperti sekarang ini,
seharusnya disadari para remaja untuk lebih produktif dan berprestasi demi
menunjang masa depannya kelak. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan dalam
mengisi malam minggu/ahad dan hari ahad yang lebih bernilai positif, antara
lain mengikuti klub atau kursus yang mendukung pengembangan bakat, sehingga
pada akhirnya dapat menambah tabungan dan lebih mandiri dengan memanfaatkan
kemampuan/bakat yang dimiliki tersebut.Kegiatan positif ini juga harus diiringi
dengan peningkatan kualitas aqidah dan akhlak islamiyah. Dengan demikian, hidup
seorang remaja Islam sejati akan lebih berarti dan insyaAlloh mendapat ridho
dari Alloh SWT.
Kehidupan
masa remaja Rasulullah SAW dapat menjadi suri teladan, dimana masa remaja
Beliau dilalui dengan perjuangan dan kerja keras diiringi dengan akhlaq yang
terpuji. Hasilnya sangat luar biasa, Beliau menjadi seorang pemimpin yang
sangat disegani sekaligus ditakuti oleh seluruh bangsa di dunia. Memanglah
tepat, masa remaja seharusnya tidaklah dihabiskan dengan hura-hura dan
mengikuti nafsu duniawi namun digunakan untuk menempa kemampuan diri dan
pribadinya sebagai bekal hidup di hari kemudian. Masa remaja merupakan masa
emas dimana banyak impian, cita-cita, dan harapan tinggi dalam genggaman erat
untuk diwujudkan. Jika masa remaja hanyaa dihabiskan hanya dengan mengikuti
nafsu duniawi saja, hasilnya sungguh luar biasa sangat rugi. Kelak akan hidup
terlunta-lunta dan menderita tidak hanya di dunia namun juga di akherat
nanti.Na’udzubillahimindzalik.Wallahu’alam bi shawab
0 comments:
Post a Comment